Laman

Sabtu, 28 Februari 2015

ADIPARWA BAB II

  1. Maharaja Janameya melangsungkan korban di Kuruksetra, disuruhnya sanak saudaranya menghadiri, demikian pula sang Srutasena. Etas minnewa Kaletu, ketika korban sedang dilaksanakan datanglah Sarameya, seekor anjing ikut menyaksikan korban bagi yang di selenggarakan. Serta dilihat oleh sang Srutasena. dipukulnyalah anjing Sarameya itu.
  2. Roruyamanah, larilah (si anjing) dengan tangisnya, mengadukan kepada ibunya, Sarama namanya, istri Begawan Puluha. Sedihlah sang Sarama mengetahui bahwa anaknya kena pukul tak berdosa. Tat sastram ewam agamat, Karena ituah ia datang ke padang Kurukstra. Sampai pada tempat korban Janamejaya, lalu menegurnya: "Ayam medarakowaiskrtanggi, bhawanai catihokti (yasmad obhihato napakarisena). 
  3. .Ini anak saya, maharaja Janamejaya sangat menurut dan tahu akan ketidak sucian dirinya, tidak menlilat pesajian, apalagi menjilat sesuatu. Meskipun Sarameya hanya melihat, dan hanya dari jauh saja, dipalulah ia atas perbuatanyang tidak berdosa itu. Tasmad adrstabhayamagamisyate. Datanglah bahaya yang pertama yang akan menimpa, karena menghukum dengan hukuman yang tidak sepantasnya.
  4. Demikianlah kata sang Sarama mengutuk maharaja Janamejaya, Lalu pergilah ia, lenyap meninggalkan tempatnya. Dengan mengutuk Maharaja Janamejaya "korban yang akan tuan kerjakan tidak akan bisa menghalangi kutuk". Pucat sedihlah Maharaja Janamejaya, ribut minta berakhirnya kutuk, karenanya menyuruh semua orang untuk menghentikan korbannya, berakhirlah pekerjaan yang sedang dilakukannya. Sehabis korban, ia memberi jamuan kepada para Empu, semua di beri upah. Lalu pulanglah maharaja ke Hastina.
  5. Sampai di istana tetap memikirkan: "apa yang menyebabkan kutuk atas diri saya, barangkali baik kirannya kalau mencari seorang Brahmana ahli mantra, biar melangsungkan korban pengampuna  dosa, supaya dapat menghilangkan kutuk ini". Demikianlah maksudnya. 
  6. Kadacit kale, beberapa waktu berselang, pergilah ia berburu tidak jauh hutan tempat berburu itu, yang masih berdekatan dengan kerajaan Hastina. Tiada lama setelah ia kembali masuk hutan ia melihat sebuah pertapaan, sangat semarakya, indah karena berbagai macam taburan bunga. Ini pertapaan sang Brahmana ahli mantra, Begawan Srutasrawa namanya, bersama dengan putranya, sang Somasrawa namanya, keduanya adalah ahli mantra.
  7. Terlihatlah sang Brahmana olehnya, lembut suara dan ramah tamah perkataanya Banyak sekali murid-murid pengawalnya dan para Brahmana lain sahabatnya, semua dengan hormat menerima kedatangan Maharaja Janamejaya. Maharaja sangat gembira menerima songsongan para Brahmana. Pada saat itulah bertitah dengan roman muka yang manis: "Ampunilah perkataan anak tuan hamba jikalau sekiranya sang Brahmana menuruti belas kasihan akan hamba, hamba kena kutuk Bhatari Sarama. Jikalau diperkenankan hamba mohon perlindungan sang pendeta, lakukanlah korban pengampunan dosa, supaya menghindarkan kutuk itu".
  8. Demikianlah sabda sang Prabhu, menjawablah sang Srutasrawa, sembahnya: "Baiklah tuanku, kami jangan diganggu, supaya dapat menjalankan korban dengan baik untuk tuanku". Demikianlah sembah Begawan Srutasrawa. Menghormatlah Maharaja mendengarnya, sang Srutasrawa-pun menyembah.
  9. Pada waktu itu Maharaja lalu kembali ke istana lalu diiringkan oleh sang Somasrawa selaku pendeta Raja, yang selalu melangsungkan korban ketenangan, supaya kutuk sang Sarama jangan berakibatkan apa-apa terhadap raja. Tak terceritakan lama sang Somasrawa menjadi pendeta raja, ada sebuah desa yang belum mau tahkluk, Maksud raja desa itu akan di tahklukkannya diperintahnya saudara raja bertiga menjaga istana dengan memelihara pendeta yang selalu membuat korban, supaya terkabulah segala yang di kehendakinya.
  10. Tatah prastuto digjayah, Pergilah maharaja menyerbu tentaranya dengan berkereta. Sesudah itu Maharaja Janamejaya akan menyerang desa Taksila. Ada bagian dari cerita itu, hendaklah tuanku dengarkan.

Berlanjut di Bab III

Urip Iku Urub Daftar Pustaka

-Zoetmulder, JP Adiparva

-Wojowarsito,S, Kamus Kawi-indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar