Laman

Rabu, 25 Maret 2015

CALCUTTA STONE (Prasasti Pucangan Sans.)

  1. Selamat! Hormat selalu baginya yang diberkati dengan ketiga guna ketika takdir (milik) para manusia telah ditetapkan, hingga ketika kehancuran telah diatur, demikian bagi Pencipta (Brahma) tidak memiliki guna
  2. Hormat baginya, demikianlah triwikrama (tiga langkah, Wisnu) yang dikenal di dunia oleh langkah(nya) yang besar tanpa perhitungan, juga yang selalu hormat oleh pikiran raja para dewa (Indra)
  3. Hormat bagi Siwa, ia adalah sthanu yang melebihi pohon pengharapan yang besar milik dunia, juga menurunkan anugrah kesejahteraan yang sangat didambakan dengan segala guna
  4. Menanglah dia raja yang bernama Airlangga, seorang pahlawan yang telah menghancurkan di atas kereta perang dengan kemasyuran ketika berperang. Dia telah menempatkan keunggulan wanita dengan pemahaman belas kasih, ketika memimpin ia berpaling membelakangi keburukan dan bersungguh-sungguh menghapus noda buruk ditangan, dia diberkati dengan segala guna karena rasa takut leh dosa-dosanya sendiri.
  5. Adalah ia, bagaikan puncak perhiasan milik pelindung dunia yang sangat terkenal di ketiga dunia, menaklukkan pasukan yang berlimpah bagaikan gunung, kejayaan oleh tindakan kepahlawanan yang seperti singa. Sejak dahulu kala berbagai macam kesejahteraan berupa hadiah yang tak terhitung telah dimiliki  bimi menuju pada kesenangan, dialah Sri Isanatungga, paduka yang mulia yeng memiliki kembali kemasyuran raja Jawa
  6. Anak perempuannya pngikut Buddha, ibarat angsa betina yang berada pada telaga Manasa yang suci sebuah tempat kediaman yang disenangi, yang selalu member keharuman pada raja yang bagaikan angsa (jantan). Demikian menjadi makmurlah ratu Sri Isanatunggawijaya, ia memerintah sebagai ratu.
  7. Dia, raja Sri Lokapala (adalah) manusia (yang bagaikan) pemimpin naga, kesucian dan kebajikan di dalam jiwanya bagaikan lautan susu Mandakni yang dikenal seperti dirinya dan dia telah membuat kepimimpinan bersama istri menuju pada kesenangan
  8. Darinya, tampil anak laki-laki unggul yang menjadi perhiasan besar yang berkilau. Memirintah bumi untuk kesejahteraan mahkluk hidup. Muncul pada pikiran-pikirannya yang telah disiapkan dengan segala kemampuan yang tak dapat dibandingkan, menghasilkan kehidupan. Dan bagaikan matahari dengan kemilaunya, keluar dengan angka tenang ketika melawan gajah para musuhnya ibarat periuk-periuk yang di hancurkan tanpa takut
  9. Sri  Makutawansawarddhana, demikianlah pemimpin para manusia yang tak dapat dibandingkan, yang dikenal bagai matahari dinasti Isana yang membakar dngan kilauannya yang indah
  10. Anak perempuan raja itu, yang parasnya sangat cantik sebagai mana adanya, kemudian dibuatkanlah oleh ayah dengan nama yang sesuai dengan kebajikan yang sangat indah, juga sebagai tanda kemenangan raja di luar pulau Jawa (dengan nama) Gunapriyadharmmapatni
  11. Dahulu kala, lahirlah seorang anak dari keturunan diunggulkan juga dimurnikan, itulah seorang raja yang dikenal (dengan nama) Udayana. Mahendratta, paduka yang mulia yangmemerintah seorang putrid (dari) keturunan yan telah disucikan kemudian dia telah pergi menuju pada ia (Udayana).
  12. Airlanggadewa, anak laki-laki yang unggul di seluruh mahkluk, memiliki seluruh bagian bukan sebagian kecil kebaikan dari pada Rama yang mempesona dari Dasaratha, keberhasilan yang lebih pantas dihormati bersama-sama dengan kebesaran para pertapa
  13. Sri Dharmawangsa, setelah memanggil dengan hormat yang ingin sekali (mendengar) segala macam sifat baik dia kemudian secara langsung disertai oleh acara pernikahan anak perempuan mereka dengan dia, saudara sepupu raja Jawa sbelumnya, terkenalah keberadaan jiwa yang besar dimana-mana
  14. Kemudian kota yang berkilau seperti kerajaan Indra yang menyenangkan itu dengan cepat telah musnah dimakan api diselimuti oleh kepala pembunuhan yang paling hina, kemudian dia (raja Airlangga) bersama-sama dengan Narottama tanpa dengan para abdi tanpa pergi kehutan-hutan
  15. Pada tahun saka 941, tahun yang agung telah berlalu paro terang bulan Mangha tanggal tiga belas , menghadaplah para abdi dan para Brahmana dengan serta tundukan hormat menuju ke Sri Paduka raja Lokeswara Niralangga meminta (pada)nya untuk melindungi perbatasan-perbatasan tempat kediaman , yang didapatkan kembali
  16. Setelah mentasbihkan dirinya, dia menentramkan kerajaan ini. Raja dengan kemampuan telah menahklukkan sekawanan musuh di jari-jari roda (kereta perang). Meskipun hari ini ia ibarat melewati permukaan (milik) gulungan ular yang tak dapat dihitung, dia kembali pulang dan tidak berubah dari sebelumnya
  17. Dia memerintah bumi jawa, semua mahkluk menimati bumi tanpa musuh, keturunan raja berkecukupan, mereka menikmati hasil (bumi), ah, meskipun begitu, Sri Paduka Jalalangdewa yang merupakan (keturunan) leluhur tertinggi yang terkemuka duduk di singgasana raja, dia merayakan hingga malam tapi, perselisihan para musuh selalu menjelajahi di permukaan bumi (perselisihan akan selalu menanti dimana-mana)
  18. Raja memiliki pahatan tengkorak dan sepasang kaki di singgasana yang abadi, hari demi hari duduk dengan para mentri membicarakan pertimbangan yang mendalam yang memperjelas segala tujuan utamanya, diikuti oleh wanita yang berseri-seri (wajahnya) berkemah dengan para pahlawan, mereka menjadi kagum seperti ketika menahklukkan kepandaian yang sangat banyak yang telah dikuasai olehnya tak dapat disanggah untuk menang.
  19. Suamiku sangat mencintai anak-anak dan saya, meninggal ketika berhubungan akan menjalankan printah yang harus dilakukan kecuali dengan kemenangan, engkau yang dikenal di dunia memiliki rasa iba pada pengikut lainnya, mengapa tidak melindungi? Untuk apa wahai raja? Dimanakah rasa belas kasih? Demikian istri seorang musuh,,,di pertemukan dengan raja
  20. Dahulu kala adalah ia, seorang yang berharap untuk lepas yang menyerupai penyucian memuji kemurahan hati seseorang dari pintu masuk surge Indra seperti yang telah dipersiapkan olehnya mantra-mantra untuk raja yang datang dari seorang murid
  21. Siapa yang memiliki kemurahan ketiga dunia? Mengapa tidak menyusun warisan berbagai penjelmaan yaksa yang agung? Mengapa bergantung oleh perasaan nafsu yang menggebu, ahai budak nafsu? Dan siapapun yang telah dibuatkan gading gajah Indra yang terkenal dia yang dihormati pada siang dan malam
  22. …mengenai cara-cara berucap dewa Indra, di perilaku kekuatan hokum dewa Yama, dia yang membagikan warisan (Kuvera) kesejahteraan di kelompok peminta. Marilah bersama-sama memegang (menanti)… demikianlah, dari sekian banyak para pelindung dunia hanya satu yang telah dipilih lebih dekat oleh Pencipta (Brahma)
  23. Dahulu kala adalah ia, kehanuran seorang raja (Bernama) Wisnuprabhawa kemudian berturut-turut anak laki-lakinya yang berjiwa besar…dariku, ketika tahun raja Saka 951 tanggal 11…bulan Phalguna
  24. Seseorang raja lainnya yang buruk sifatnya Ibernama raja panud a bebas menghancurkan seperti Rahwana dia pergi menyebabkan derita ketika tahun Raja Saka 952, pergi dengan nafsu yang disenangi ke…yang dikalahkan dengan cepat
  25. Kemudian setelah itu anak raja itu yang berhasrat ingin menahklukkan telah mendapatkan kehancuran, pergi tak bersisa, kemudian serangan raja berulang-ulang menuju ke penguasa ketika tahun saka 953 musim hujan yang telah berlalu raja tanpa kekuatan miter keliling kota-kotanya dengan tenang
  26. Dahulu kala adalah ia seorang penjahat wanita seperti raksasa yang penuh dengan hak yang berbahaya tanpa kekuatan, dengan pedang kekuatan telah pergi jauh ketikatahun saka 954 raja menuju ke raungan tanda kemenangan untuk mrayakan kemasyuran itu
  27. Bagai raja yang menjilat (dengan) kobaran api, terbakar dari penjuru dari selatan ke selatan, ketika abdi (pelayan, memimpin kaum pendeta dan pertapa mendapatkan hadiah yang berlimpah, kemudian ia membungkukkan jiwa setelah dibawa pada keterkenalan
  28. Berada di puncak kegemilangan, kemudia pada tahun raja saka 957 yang telah berlalu paro terang bulan Caitra tangga 13 Titthi hari rabu yang suci dengan tentara kuat yan tidak terhitung bersiap keluar pada raja Wijaya yang berada di arah sebelah barat, raja kami yang dihormati dunia ikut menahklukkan bersama-sama
  29. Kemudian pada tahun raja saka 959 hari tanggal 8 hari kamis paro terang bulan kartika para prajurit telah mengambil tipu daya itu (dari) kitap wisnugupta, pengerahan tenaga dari masyarakat sendiri secara langsung, kemudian dia, Wijayawarma runtuh
  30. Ketika tahun raja saka 959 pada bulan yang belum terselesaikan hari kamis pada tanggal 15 bulan kartika , Dia raja pulau jawa yang hebat kini menang, duduk di atas singgasana permata menyandarkan kakinya diatas kepala musuh
  31. Raja Jalalangdewa adalah pemimpin penahkluk bagian timur pada awalnya, kemudian menaklukkan semua musuh di semua arah dengan berbagai perlindungan dibawah payung tunggal. Saat ini adalah kemenangan raja, ia di dekap oleh lengan-lengan yang indah, yang disembunyikan dan tidak akan terlihat
  32. Kemudian penahkluk-penahkluk musuh-musuh dengan tindakan kepahlawanan yang berani dengan tipu daya juga keberanian yang pastinya tak dapat dihentikan, dengan ketaatan janji yang sungguh-sungguh sebagai mana adanya…dewa telah menjadi kebaikan raja yang agung ia membuat pertapaan suci yang indah di lereng dari pegunungan Paguwat. Sri Paduka Niralanga panjang usia
  33. Dengarlah kalian pertapaan bangsawan ini yang merupakan taman yang sangat indah lagi menyenangkan yang kini telah ada. Mereka pergi melanjutkan bersama-sama juga saling mendahului banyak mata terpana melihat karangan bunga sebagai awal kegembiraan para pembuat, bermulalah gemerincing nyanyian doa mereka panjatkan, pemimpin ini menunukkan rasa hormatnya dengan keagungannya yang patut dihargai sebagai Manu diantara raja-raja yang penuh kehinaan
  34. Warga berdoa “berjalanlah ia dijalan kebaikan menteri kembali pada aturan hokum, pendeta mempunyai kepedulian yang baik” demikian ditundukkan permohonan, ia hidup di kerajaan dengan senyuman, a melindungi, ia memimpin kemudian meletakkan lawanmu disisi hokum demikianah, semoga ia, Sri paduka raja Jalalangdewa semoga panjang usia


*Hapsari V, FIB UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar